Rasakan dengan Perasaanmu

5 Tulisan Terakhir

Tuesday, February 05, 2013

Suara wanita di dalam angkot

Huh! Angkot menuju Larangan - Sidoarjo berjalan melambat dalam kemacetan sore jam pulang kerja. Duduk di belakang sebelah kanan, sebalah kiriku seorang ibu/istri TNI AL yang beralamat Candi, umur sekitar 42-an tahun, masih kuat dan beranak 3 perempuan semua (katanya) dan disebelahnya duduk seorang cewek pekerja pabrik berumur 20-an tahun. Manis dan berambut panjang terikat di belakang serta berbibir tipis.
"kerja di mana dik?" tanya ibu TNI memulai percakapan dengan cewek pekerja.
"di pabrik Global buk, pabrik alat-alat olahraga, masih baru" jawab cewek.
"pabriknya masih baru ya"
"ya buk"
"sudah lama disitu"
"baru 2 bulan ini buk"
"rumahnya mana?"
"aslinya wonoayu (sidoarjo) dan ngekos disini di.....(aku lupa)"
"kenapa ngekos, kok gk naik motor saja"
"untuk ngekos itu alasan keluarga buk, saya anak tunggal, ibu kawin lagi dengan duda beranak satu yang sudah menikah. Gak enak bila saya harus kumpul dengan anaknya duda yang sudah kawin itu."
"ooo...jadi kayak gimana gitu ya rasanya? biarpun begitu kamu harus bisa menerima dia sebagai saudara tiri, gak apa - apa, bisa buat teman ngomong" saran ibu TNI.
Angkot masih jauh dari pusat kota. Percakapan mereka juga masih berlanjut. Dari cerita keluarga masing-masing, nasib, karir, cowok, kuliah, gajian perbulan hingga penawaran ibu TNI pada cewek itu untuk main ke rumahnya, yang katanya dirumahnya anaknya juga perempuan semua. Bahkan ibu TNI itu juga bercerita tentang anak pertamanya itu sebagai perempuan yang kuat dan tegar menghadapi kehidupannya. Pernah terdengar ia cerita, bahwa anaknya itu mulai kenal pacaran dengan cowoknya (yg sekarang menjadi suaminya)sejak SMP...

Suatu kali dalam percakapan mereka terdengar:
"lulus tahun berapa dik?" tanya ibu TNI
"mmm...tahun kemarin buk. Ehh..salah, tahun 2011, eh, iya, tahun 2011.." jawab cewek itu sedikit lupa masa kelulusan sekolah SMA-nya.
"oh ya, gak nyoba melamar jadi PNS. Umur adik kan masih 20 tahun, masih bisa untuk ikut seleksi selama 4 tahap lho..."
" oo gitu ya buk...ahh...tapi saya gak ada minat kok sama PNS. Inginku sih kuliah lagi..."
"hehe...kuliah sih gimana ya, nanti malah gak konsen kamu. Malah-malah nanti baru dapat setengah perjalanan kuliah, eh mulai kenal cowok...dan tahu sendiri kan, bagaimana kalau sudah berurusan dengan cowok ketika kuliah" sambung ibu TNI
"iya sih buk...tapi itu semua tergantung niatnya"
"haha...walah dik, yang namanya setan itu tak pernah kita tahu kapan datang membawa godaannya. Setan itu ada dalam perasaan dik"

Sampailah angkot di pertigaan Matahari Dept. Store Sidoarjo, cewek pabrik turun. Berpamit sopan pada ibu TNI dan tak lupa ibu TNI mengingatkan lagi untuk main ke rumahnya. Tinggalah aku dan ibu TNI itu dan tak lama kemudian masuklah seorang lelaki kuat yang juga TNI AL. Sejenak mereka bertukar bau mulut untuk bercakap ala formalitas...

Di tikungan pasar Larangan, kakiku turun menapak aspal, begitu juga ibu TNI. Tak kupikirkan siapa dia dan mau kemana, jalanku mengarah ke sebuah warteg. Makan! Selesai makan, kupikirkan lagi, kenapa ya tadi ibu TNI tak menyapaku sedikitpun? kenapa juga si cewek melirikku ketika mau masuk angkot tadi, yang tak lama juga ia menaruh rambut panjangnya di depan dadanya seakan seperti "sinyal" yang pernah kubaca di artikel-artikel perilaku wanita ketika melihat cowok???

"Eeeaalah...ngopi ae nang warung kulon kono" desahku lirih meninggalkan warteg yang telah kubentaki penjaga warungya karena ia tidak suka dengan wajahku, yang mungkin ia pikir aku cuma sampah yang sama sekali tak menarik hatinya....Jancok!!!

No comments:

I heart FeedBurner


[Valid Atom 1.0]