Voice Within

Sulit digambarkan, sulit dituliskan, sulit diekpresikan dan sulit diterjemahkan. Nyaris, hampir pasti, air mata meleleh. Lelah, bosan, bergeleng kepala, heran, kosong, meredup sudah sorot mata. Untuk apa? untuk apa? untuk apa? untuk apa? untuk apa? untuk apa hidup ini? hidup ini...hidup ini...hidup ini...hidup ini...

Kejamnya dunia, kejamnya dunia, kejamnya dunia, kejamnya dunia....resah tak mau terpisah, lengket dan terus menempel, langkah gontai, tanpa arah, panas tubuh, beku harapan, putus asa, putus asa, putus asa, putus asa, putus asa, putus asa, putus asa....

Serasa masih pagi, tapi senja lebih cepat datang menerkam, menghamburkan kelamnya...dalam khasanah kesendirianku