Rasakan dengan Perasaanmu

5 Tulisan Terakhir

Thursday, January 17, 2013

Anak'e Pak Lurah

Oktober 2001, Karangjati - Ngawi.
Lariku kesana demi menjauhkan diri dari adik yang marah besar karena berkelahi denganku malam sebelumnya. (alm) Bapakku masih (bisa dibilang) muda dan kuat mengantarkanku. Seminggunya, aku menyesal, merasa bersalah pada adik kandungku. Kasihan dan sekali lagi menyesal telah berbuat emosi padanya. Kosong, langit hitam pekat, nyinyir dingin...menerawang.

Dua minggunya, mataku menatap sosok anak pak lurah, Daniati punya nama, SMU dan periang. Tak kurasakan ia punya rasa atau setidaknya kubalas respectnya. Bodohku, tak mengerti perasaannya. Mariani adiknya, SLTP dan pendiam. Tajam sorotnya, alis tebal, pipi merona, rambut hitam lurus orisinil dan bibir kecil tipis mungil. Dari balik pintu warung bibinya tak henti ia menatapku ketika kukerja. Lucu, seolah bintang kejora yang terus melayangkan isyarat padaku. Sama sekali ini bukan bahasa ke-GR-anku lagi, ini fakta yang harus kuhadapi.

Dalam sebuah malam, mimpiku ngeri. Ular berkepala dua seakan mau menerkamku! Terbangun, ambil air dan tergopoh bangun saudara sepupuku bertanya kenapa, yang kujawab: cuma mimpi. Paginya, kembali mimpi itu kupikirkan dalam lahap makan. Satu ular berkepala dua! Yah! Itu kuartikan dua anak pak lurah itu yang mulai menyukaiku!!! Cerdas juga bacaan tafsirku. "mungkin pacarmu disana lagi kangen kamu" seloroh istri saudara sepupuku. Kecut senyum kudengar itu, sebab aku merasa tak punya pacar.

4 bulan kemudian, pulanglah kaki di atas sebuah bus. Sedih, sebab tak kusempatkan melihat mereka lagi di pagi itu karena mereka masih sekolah. Ironi, sebab istri saudara sepupuku mulai tak menyukaiku berlama disana dan kugerakkkan jari telunjuk pada debu di kaca dalam bus dengan huruf kecil-kecil: "aku mencintai kalian berdua, aku bingung memilih...selamat tinggal, Ngawi"

No comments:

I heart FeedBurner


[Valid Atom 1.0]