Tepat jam dua dinihari ini aku selesai menuntaskan "kerjaan" mengedit template blog ini. Rasanya seperti habis perang tanpa senjata! Dengan code code sempit di mata, kuhadapi dan kulawan dengan tanda 3 puntung rokok yang telah terkapar dan menjadi korban di asbak depan monitor. Enteng sedikit dalam pikiran ini karena bebanku otomatis berkurang. Meskipun hanya mengedit template, kurasa ini sebuah realita kecil untuk melangkah ke episode yang lebih komplek. Mungkin diantara orang yang "nyasar" ke blog ini dan membaca posting kali ini, menganggapnya atau minimal bergumam..."Halah...gitu aja senangnya, aku juga bisa"
Lepas dari rasa mendramatisir suatu keadaan itu, aku berkoar "Yo ben! ini adalah hidupku bukan hidupmu! Sudah pasti proses kehidupan bermula dari yang kecil. Nggak mungkin orang langsung "senang" tanpa sebab akibat yang diraihnya. Jika orang tiba tiba senang dan tertawa keras itu mungkin orang gila yang terlalu kenyang dengan makanan sampah". Kubandingkan saja dengan pemrograman komputer, code bila kurang titik koma aja nggak bakalan jalan itu program. Percaya nggak?! Kalo gak percaya tanyalah pada "rumput" basah milikmu!
Sudah berminggu minggu ini aku selalu sibuk dengan template. Ada yang bagus tapi kurang ini itu. Ada yang komplit tapi kurang ajar. Bingung, akhirnya "kurampok" saja milik Kang Rohman dari Bobotoh Bandung. Ingat ingat sebagai relasi pembenci The Jackmania meskipun aku sendiri bukan suporter fanatik aktif dari Bonekmania. Tapi perasaan itu timbul manakala membaca beberapa artikel tentang suara The Jackmania yang menilai orang Jawa Timur yang katanya begini dan begitu. Sebagai kaum berlogat "PIYE" secara gak langsung darahku meluap sampai sungai Ciliwung dan hanya menetes diblog"gue" ini.
Telinga ini saat "berperang" dengan template tadi tak lepas dari lagu lagu "perjuangan" berlabel gothic, black metal, grindcore, death, metalcore and many more...(Gak penting juga untuk ditulis tapi sudah terlanjur dapat satu baris.) Lagu ini selalu membuatku semangat 44. Kenapa 44, kok bukan 45? Karena 44 adalah masa masa perjuangan yang menghabiskan darah rakyat Indonesia dan 45 masa rehat yang melelahkan dan diakhiri dengan Pengibaran bendera kemerdekaan Republik Indonesia. Jadi kalao ada orang ngomong perjuangan diidentikkan dengan tahun 45, itu salah besar! Tahun 45 tidak ada perang dan bukan perang kita kalo memang ada perang waktu itu. Tapi...setahuku memang begitu...salah benar tanyalah pada yang tadi itu...
Waktu sudah menunjukkan angka tiga pagi kurang seperempat dan perut ini terasa lapar. Diluar hujan air mulai turun membasahi yang kering dan membangunkan nyamuk nyamuk untuk mencari / menghisap darah darah penuh dosa. Piye iki? Mosok arep mangan mie instan lagi! Sekali lagi, itu karepku dan bukan urusanmu.
Lepas dari rasa mendramatisir suatu keadaan itu, aku berkoar "Yo ben! ini adalah hidupku bukan hidupmu! Sudah pasti proses kehidupan bermula dari yang kecil. Nggak mungkin orang langsung "senang" tanpa sebab akibat yang diraihnya. Jika orang tiba tiba senang dan tertawa keras itu mungkin orang gila yang terlalu kenyang dengan makanan sampah". Kubandingkan saja dengan pemrograman komputer, code bila kurang titik koma aja nggak bakalan jalan itu program. Percaya nggak?! Kalo gak percaya tanyalah pada "rumput" basah milikmu!
Sudah berminggu minggu ini aku selalu sibuk dengan template. Ada yang bagus tapi kurang ini itu. Ada yang komplit tapi kurang ajar. Bingung, akhirnya "kurampok" saja milik Kang Rohman dari Bobotoh Bandung. Ingat ingat sebagai relasi pembenci The Jackmania meskipun aku sendiri bukan suporter fanatik aktif dari Bonekmania. Tapi perasaan itu timbul manakala membaca beberapa artikel tentang suara The Jackmania yang menilai orang Jawa Timur yang katanya begini dan begitu. Sebagai kaum berlogat "PIYE" secara gak langsung darahku meluap sampai sungai Ciliwung dan hanya menetes diblog"gue" ini.
Telinga ini saat "berperang" dengan template tadi tak lepas dari lagu lagu "perjuangan" berlabel gothic, black metal, grindcore, death, metalcore and many more...(Gak penting juga untuk ditulis tapi sudah terlanjur dapat satu baris.) Lagu ini selalu membuatku semangat 44. Kenapa 44, kok bukan 45? Karena 44 adalah masa masa perjuangan yang menghabiskan darah rakyat Indonesia dan 45 masa rehat yang melelahkan dan diakhiri dengan Pengibaran bendera kemerdekaan Republik Indonesia. Jadi kalao ada orang ngomong perjuangan diidentikkan dengan tahun 45, itu salah besar! Tahun 45 tidak ada perang dan bukan perang kita kalo memang ada perang waktu itu. Tapi...setahuku memang begitu...salah benar tanyalah pada yang tadi itu...
Waktu sudah menunjukkan angka tiga pagi kurang seperempat dan perut ini terasa lapar. Diluar hujan air mulai turun membasahi yang kering dan membangunkan nyamuk nyamuk untuk mencari / menghisap darah darah penuh dosa. Piye iki? Mosok arep mangan mie instan lagi! Sekali lagi, itu karepku dan bukan urusanmu.
No comments:
Post a Comment