Hari ini LUNAS sudah utang finan-sial primerku, tinggal utang sekunder dan utang budi. Tidak ada ekpresi senang, alias biasa saja, karena sesuai pepatah umum rakyat indonesia ( gali lubang tutuplubang ) dan memang begitulah keadaanku. Tapi itu tidak sama "Dalamnya" lubang yang kugali, cuma beda sedikit saja. Meskipun begitu ada sedikit rasa "nyaman" ketika aku melunasinya. Tak lagi KEPIKIRAN macam macam.
Kalau utang budi, itu sih gampang, asal aku bisa mengatur waktunya saja. Termasuk ketika aku merengek minta duit pada sodaraku. Ada setahun lebih aku menanggung beban utang ini. Sampai mukaku terlihat lebih jelek dari sebelumnya.
Utang, betapa jeleknya didengar. "Bagus bagus kok duwe utang akeh to le..?" sepatah kata dari manusia yang sering kuajak ngomong. Utang memang bikin sumpek dan mengisi segenap hari dengan rasa NGEMPET ( ngempet luwe, ngempet bermain, ngempet gendak'an ). Sekecil apapun aku memang mencoba menghindarinya, tapi apa daya bila itu sudah takdir. Sekalipun itu hanya sebatang rokok, utang tetaplah utang.
Jangan pernah menganggap remeh utang, karena itu akan memberatkanmu di akhirat nanti. Jangankan akhirat, di alam barzah saja malaikat sudah menanyakannya. Tapi semua tergantung bagaimana menyikapinya. Apakah kamu akan lari begitu saja atau menghadapinya seperti aku ini. HEHEHEH...
No comments:
Post a Comment