Nasi itu Kasar, Bubur itu Halus & lebih direkomendasikan untuk kinerja usus halus.

Yang selalu dikatakan orang yaitu tentang "nasi sudah m enjadi bubur". Mereka pikir bubur tak akan jadi nasi. Bubur itu juga bisa dikatakan tidak enak. Bubur itu jelek, gak bergengsi & tradisional. *Bubur juga nama sebuah tempat yang biasanya dibuat Jambore Nasional yaitu Cibubur. Intinya bubur itu selalu dikatakan sebuah akhir dengan penyesalan tiada tara.

Bagiku, Bubur itu enak, apalagi bubur ayam yang penjualnya ramah & gampang di utangi, apalagi bila anak gadisnya manis suka dicolek-colek. Bubur merupakan Makanan yang setidaknya memenuhi standart "tata krama" makan. Lebih halus & mudah dicerna oleh usus kita. Beda ketika makan nasi yang dalam usus masih dalam bentuk kasar sehingga kinerja usus halus lebih lama.

Mungkin itu pula yang berpengaruh terhadap buncitnya sebuah perut karena pola makanan kita tak pernah diperhatikan. Nasi itu kasar kawan. Makanlah yang halus-halus, contoh: pasir, cairan2, atau pil tablet yang mudah larut dalam perut bersama air.

*bukan karena penyesalan tiada tara ketika ini ditulis, tapi karena hanya teringat sebuah warung bubur ayam yang tampak sepi dipojok pasar. Dan lebih menyedihkan jika bubur yang tak laku itu dibuang begitu saja, padahal aku juga lapar pagi ini.*