Dari sanalah, aku merasakan sebagai kegagalan dan kebencian pada diri sendiri
Karena mungkin ketidak tahuanku atau memang kebodohanku saja, kenapa aku harus bersedih ketika kembali ke tanah kelahiranku ini
Tapi apa yang terjadi, aku hanya melihat kekosongan tak berarti
Huuuh..aku mau marah, tapi marah kepada siapa?
Mau menangis juga menangis kepada siapa?
Banyak hal yang belum pernah aku rasakan, tapi dilain sisi itu seperti keajaiban bagiku
Baiklah, ini bukan kata2 nasehat atau doa, tapi lebih bisa dikatakan sebagai gambaran betapa kecewanya aku menyadari hidupku seperti ini
Ini kutulis tanpa ada alur atau paragraf yang runut,
Bukan kalut sebenarnya, tapi aku menyebutnya sebagai apa yang terlintas dalam benak yang ada tanpa kurasakan salah atau benar
karena kutahu hanya dunia maya inilah aku bicara, entah tak tahu siapa yang membaca dan aku tak berharap anda membacanya dengan mata yang berkaca-kaca atau ada rasa iba, aku tak membutuhkannya..
Biar saja berlalu, sebab rokokku juga belum habis dan warnetnya sendiri belum tutup,
No comments:
Post a Comment